Lencana Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS


Gentamicin

Gentamicin


  1. Gentamicin Tetes Mata

Garamycin®
Gentamicin adalah jenis obat yang termasuk kelompok aminoglycosides. Gentamicin ini merupakan antibiotik, yang bekerja dengan cara memperlambat pertumbuhan atau membunuh bakteria sensitif dalam tubuh.

Indikasi:
Untuk mengobati infeksi bakteria yang serius dan parah.
Instruksi Khusus:
  1. Ototoxicity dan nephrotoxicity yang kemungkinan besar terdapat pada pasien geriatrik dan pasien yang mengalami dehidrasi, pada pasien yang menerima dosis tinggi atau yang melakukan pengobatan dalam jangka waktu panjang, mereka yang juga menerima atau yang telah menerima obat ototoxic atau nephrotoxic lainnya. (Perhatikan pengawasan konsentrasi serum dan atau puncak konsentrasi serum/rasio MIC pada pasien ini)
  2. Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan kondisi yang berhubungan dengan kelemahan otot (misalnya myasthenia gravis, penyakit Parkinson), pasien yang telah memiliki disfungsi ginjal, kerusakan vestibular atau cochlear(ir/ir)
 
KOMPOSISI :

Setiap mL obat tetes mata mengandung gentamicin sulfate,setara dengan 3 mg gentamicin base dan zat tzmbahan 0,05 mg benzalkonium chloride.


INDIKASI :


Mata-untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap gentamicin pada stuktur sebelah luar dari mata dan adneksanya.
Tidak untuk pencegahan,karena untuk itu kuman penyebab tidak diketahui dengan pasti.
Telinga-Untuk pengobatan otitiseksterna yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap gentamicin.


DOSIS DAN ATURAN PAKAI :


Mata-Teteskan satu atau dua tetes setiap empat jam.
Pada infeki berat,dosis dapat ditingkatkan sampai dua tetes sekali setiap empat jam.Dapat malam hari Obat tetes ini terutama terus-meneruskan pengobatan selama malam hari terutama digunakan pada pengobatan tukak kornea karena pseudo.


PERHATIAN :


Tidak untuk disuntikkan.
Hentikan pengobatan bila terjadi iritasi atau sensitisasi.
menimbulkan pertumbuhan yang berlebihan HipersensitivL terhancur Terbukti ada alergenisitas silang diantara aminoglikosida.
belum aSftetSkaenektiVitaS Pada anak berUsia kurang dari 6 tahun dan pada wanita hamil,menyUSUi karena Sejumlah kecil
panakan telinga diPertimban9ka kemungkinan toksisitasnya pada saraf krania,peTgoMnga danTnTeksTmata penggunaan botol yang sama untuk Kontaminasi dari obat tetes dapat terjadi bila ujung penetes menyentuh permukaan.Kelebihan dosis



EFEK SAMPING :

Iritasi pada mata sementara pernah dilaporkan.
Efek samping yang paling sering dilaporkan yang berhubungan dengan gentamicin adalah rasa terbakar pada mata dan iritasi pada saat penetesan,konjungtivitis non spesifik,defek epitel konjungtiva dan hiperemia konjungtiva.


KONTRAINDIKASI :



Sensitivitas terhadap setiap komponennya:perforasi membran timpani.
Infeksi yang disebabkan virus dan jamur.
Sama dengan semua obat mata yang mengandung benzalkonium chloride,pasien dianjurkan untuk tidak memakai lensa kontak lunak (soft contact lenses) selama penqobatan denqan GARAMYCIN.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Chloramphenicol

Chloramphenicol 250 mg
Chloramphenicol (kloramfenikol) adalah antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik, dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas anti bakterinya dengan menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. Kloramfenikol efektif terhadap bakteri aerob gram-positif, termasuk S. pneumoniae, dan beberapa bakteri aerob gram-negatif, termasuk H. influenzae, N. meningitidis, Salmonella, P. mirabilis, Pseudomonas mallei, Ps. cepacia, Vibrio cholerae, Francisella tularensis, Yersinia pestis, Brucella dan Shigella.

Chloramphenicol 250 mg
Indikasi:
1.Kloramfenikol merupakan obat pilihan untuk penyakit tifus, paratifus dan salmonelosis lainnya.
2.Untuk infeksi berat yang disebabkan oleh H. influenzae (terutama infeksi meningual), rickettsia, lymphogranuloma-psittacosis dan beberapa bakteri gram-negatif yang menyebabkan bakteremia meningitis, dan infeksi berat yang lainnya.

Kontra Indikasi:
Penderita yang hipersensitif atau mengalami reaksi toksik dengan kloramfenikol.
Jangan digunakan untuk mengobati influenza, batuk-pilek, infeksi tenggorokan, atau untuk mencegah infeksi ringan.

Komposisi:
Tiap kapsul mengandung 250 mg kloramfenikol

Cara Kerja:
Kloramfenikol adalah antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik, dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas antibakterinya dengan menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. Kloramfenikol efektif terhadap bakteri aerob gram-positif, termasuk Streptococcus pneumoniae, dan beberapa bakteri aerob gram-negatif, termasuk Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis, Salmonella, Proteus mirabilis, Pseudomonas mallei, Ps. cepacia, Vibrio cholerae, Francisella tularensis, Yersinia pestis, Brucella dan Shigella.

Dosis:
Dewasa, anak-anak, dan bayi berumur lebih dari 2 minggu :
50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 – 4.

Bayi prematur dan bayi berumur kurang dari 2 minggu :
25 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 4.

Peringatan dan Perhatian:
Pada penggunaan jangka panjang sebaiknya dilakukan pemeriksaan hematologi secara berkala.

Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan ginjal, wanita hamil dan menyusui, bayi prematur dan bayi yang baru lahir.

Penggunaan kloramfenikol dalam jangka panjang dapat menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme yang tidak sensitif termasuk jamur.


Efek Samping:
Diskrasia darah, gangguan saluran pencernaan, reaksi neurotoksik, reaksi hipersensitif dan sindroma kelabu.

Interaksi Obat:
Kloramfenikol menghambat metabolisme dikumarol, fenitoin, fenobarbital, tolbutamid, klorpropamid dan siklofosfamid.

Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Amoxicillin

Amoxicillin



Amoxicillin adalah zat pembunuh kuman golongan antibiotik penisilin, bekerja melawan bakteri di dalam tubuh Anda,Amoxicillin digunakan untuk mengobati beraneka jenis infeksi/peradangan disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi peradangan telinga, infeksi kandung kecing, radang paru paru, kencing nanah, dan infeksi yang disebabkan oleh E.coli atau salmonella .


       Amoxicillin juga kadang-kadang digunakan bersama-sama dengan clarithromycin zat pembunuh kuman yang disebut lain (Biaxin) untuk borok-borok perut disebabkan oleh Helicobacter pylori infeksi/peradangan. Kombinasi ini  kadang-kadang digunakan dengan lansoprazole reduktor perut yang disebut asam (Prevacid).
         Jangan menggunakan antibiotik ini jika anda adalah alergi amoxicillin atau zat pembunuh kuman penisilin lain manapun, seperti ampisilin (Omnipen, Principen), carbenicillin (Geocillin), dicloxacillin (Dycill, Dynapen), oxacillin (Bactocill), penisilin (Beepen-VK, Ledercillin VK, Pen-V, Pen-Vee K, Pfizerpen, V-Cillin K, Veetids), dan yang lain.
       Sebelum menggunakan amoxicillin, sampaikan kepada dokter jika anda alergi sefalosporin-sefalosporin seperti Ceclor, Ceftin, Duricef, Keflex, dan yang lain. sampaikan kepada dokter jika anda mempunyai sakit asma, penyakit hati atau ginjal, suatu kekacauan pendarahan atau pembekuan darah, penyakit akibat radang ( juga disebut “mono”), atau setiap jenis dari alergi.
       Amoxicillin dapat membuat pil kontrasepsi kurang efektif, Sebelum minum amoxicillin, katakan kepada dokter jika anda menggunakan pil kontrasepsi, berapa lamanya dari waktu yang ditentukan oleh dokter Amoxicillin tidak akan bekerja pada suatu infeksi/peradangan karena virus seperti selesma atau influensa. Jangan memberi pengobatan ini kepada orang lain, sekali pun mereka mempunyai gejala-gejala yang sama anda kerjakan.
        Pengobatan-pengobatan antibiotik dapat menyebabkan diare, yang bisa menjadi suatu tanda dari suatu infeksi/peradangan yang baru. Jika anda mempunyai diare yang encer/berair atau dengan darah di dalamnya, segera hubungi dokter. Jangan menggunakan sembarang untuk menghentikan diare kecuali jika dokter sudah mengatakan kepada anda.

Perhatian
Sebelum menggunakan amoxicillin
Jangan menggunakan pengobatan ini jika anda alergi amoxicillin atau kepada zat pembunuh kuman penisilin lain manapun, seperti:
ampisilin (Omnipen, Principen);
carbenicillin (Geocillin);
dicloxacillin (Dycill, Dynapen);
oxacillin (Bactocill); atau
penisilin (Beepen-VK, Ledercillin VK, Pen-V, Pen-Vee K, Pfizerpen, V-Cillin K, Veetids, dan yang lain).

Sebelum menggunakan amoxicillin, katakan kepada dokter jika anda alergi antibiotik (terutama sefalosporin-sefalosporin seperti Ceclor, Ceftin, Duricef, Keflex, dan yang lain), atau jika anda mempunyai:
*sakit asma;
*penyakit hati;
*penyakit ginjal;
*gangguan pendarahan atau pembekuan darah;
*penyakit akibat radang ( juga disebut “mono”);
*Riwayat diare yang disebabkan oleh antibiotik; atau
*Riwayat tentang segala jenis dari alergi.   
Komposisi:
-     Tiap sendok teh (5 ml) suspensi mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 125 mg.
-     Tiap kapsul mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 250 mg.
-     Tiap kap tab mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 500 mg.

Cara Kerja Obat:
Amoxicillin adalah senyawa Penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positip dan beberapa gram negatip yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap Amoxicillin antara lain : Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H influenzas, E. coli, dan P. mirabiiis. Amoxicillin kurang efefktif terhadap species Shigella dan bakteri penghasil beta laktamase. 

Indikasi:
Amoksisilina efektif terhadap penyakit:
-     Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk faringitis gonore), bronkitis, langritis.
-     Infeksi sluran cerna: disentri basiler.
-     Infeksi saluran kemih: gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis.
-     Infeksi lain: septikemia, endokarditis. 

Kontraindikasi :
-     Penderita yang hipersensitif terhadap Penicillin dan turunannya.
-     Bayi baru lahir dimana ibunya hipersensitif terhadap Penicillin atau turunannya.
-     Jangan digunakan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoxicillin oral tidak menembus ke dalam cairan cerebrospinal atau sinovial.

Dosis:
-     Dewasa dan anak BB > 20 kg : 250- 500 mg tiap 8 jam.
-     Anak BB 20 kg : 20 – 40 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi tiap 8 jam.
-     Untuk penderita dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengurangan dosis. Pada penderita yang menerima dialisa peritoneal, dosis maksimum yang dianjurkan 500 mg/hari.
-     Gonokokus uretritis : 3 gram amoxicillin sebagai dosis tunggal.

Peringatan dan Perhatian :
-     Sebelum pengobatan dengan amoxicillin, harus dilakukan pemeriksaan reaksi kepekaan terhadap penisillin.
-     Amoxicillin harus digunakan dengan hati-hati pada wanita hamil dan menyusui.
-     Pengobatan dengan amoxicillin dalam jangka waktu lama harus disertai dengan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati, dan darah.

Efek Samping :
Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urtikaria, ruam kulit, pruritus, angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PAP SMEAR

Menurut Tim Penanggulangan Kanker Terpadu Pari Purna , RSUD DR Soetomo/ FK UNAIR TAHUN 2000 menyatakan bahwa Pemeriksaan Pap Smear test merupakan suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan- kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Terjadinya kanker serviks ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang abnormal, tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker. Pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel abnormal tersebut dapat dideteksi dengan “Pap Smear test” sehingga semakin dini sel-sel abnormal terdeteksi. Semakin rendah risiko seseorang menderita kanker leher rahim. (Tim Penanggulangan Kanker Terpadu Pari Purna RSUD DR Soetomo/ FK UNAIR Tahun 2000).

Cara pengambilan sediaan :
1) Sebelum memulai prosedur, pastikan bahwa label wadah specimen diisi, pastikan bahwa preparat diberi label yang menulis tanggal dan nama serta nomor identitas wanita.
2) Gunakan sarung tangan.
3) Insersi spekulum dengan ukuran tepat, visualisasi serviks, fiksasi speculum untuk memperoleh pajanan yang diperoleh. Pastikan secara cermat membuang setiap materi yang menghalangi visualisasi serviks/ mengganggu studi sitologi.
4) Salah satu dari 4 metode pengumpulan spesimen berikut untuk apusan pap dapat digunakan :
  • Tempatkan bagian panjang ujung spatula kayu yang ujungnya sedikit runcing/ pengerik plastic mengenai dan masuk ke dalam mulut eksterna serviks dan tekan. Ambil spesimen kanalis servikalis dengan memutar spatula satu lingkaran penuh
  • Ujung kapas aplikator berujung kapas dilembabkan dengan normal saline, insersi aplikator tersebut ke dalam saluran serviks 2 cm dan putar 3600.
  • Insersi alat gosok sepanjang 1-2 cm ke dalam saluran serviks dan putar 90-1800.
  • Gunakan kombinasi metode untuk metode memasukkan spatula.
  • Sebarkan sel-sel pada preparat yang sudah diberi label. Apabila sel-sel dikumpulkan pada spatula kayu, tempatkan satu sisi diatas dekat label diatas setengah bagian atas preparat dan usap 1 kali sampai ke ujung preparat. Kemudian balikkan spatula dan tempatkan sisi datar lain dekat label pada setengah bagian bawah preparat dan usap satu kali sampai ujung preparat.
  • Segera semprot preparat dengan bahan fiksasi/ masukkan bahan tersebut didalam tabung berisi larutan fiksasi.(Helen Varney, 2007).
  • Bila fasilitas pewarnaan jauh dari tempat praktek sederhana, dapat dimasukkan dalam amplop/pembungkus yang dapat menjamin kaca sediaan tidak pecah. Dengan pengambilan sediaan yang baik, fiksasi dan pewarnaan sediaan baik serta pengamatan mikroskopik yang cermat, merupakan langkah yang memadai dalam menegakkan diagnosis. (Ramli,dkk, 2000).

2.2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Pap Smear
Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan Pap Smear yaitu perubahan sel – sel abnormal pada mulut rahim yang akhirnya dapat terjadi kanker serviks antara lain :
2.2.7.1 Konseling pra pap smear yang tepat:
1) Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya.
2) Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan dan penyakit yang pernah diderita
3) Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan pemeriksaan.
4) Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24 jam sebelumnya.
5) Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum pemeriksaan.
6) Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan, karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel.
(Republika. C, 2007).
Faktor karakteristik
1) Umur
Perubahan sel-sel abnormal pada mulut rahim paling sering ditemukan pada usia 35-55 tahun dan memiliki risiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker mulut rahim (serviks). Semakin tua umur seseorang akan mengalami proses kemunduran, sebenarnya proses kemunduran itu tidak terjadi pada suatu alat saja tetapi pada seluruh organ tubuh. Semua bagian tubuh mengalami kemunduran, sehingga pada usia lanjut lebih lama kemungkinan jatuh sakit, misalnya terkena sakit/mudah mengalami infeksi (Andrijono, 2008).
2) Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang sudah pernah melahirkan bayi yang dapat hidup atau viable. Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan terlampau dekat mempunyai risiko yang lebih besar terhadap timbulnya perubahan sel-sel abnormal pada mulut rahim.
Jika jumlah anak yang dilahirkan pervaginam banyak dapat menyebabkan terjadinya perubahan sel abnormal dari epitel pada mulut rahim yang dapat berkembang menjadi keganasan (IBG Manuaba, 1999).
3) Sosial ekonomi
Golongan social ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada sel – sel mulut rahim, hal ini dikarenakan ketidakmampuan
melakukan Pap Smear secara rutin (Andrijono, 2008).
4) Usia wanita saat menikah
Usia menikah <21 tahun mempunyai risiko lebih besar mengalami perubahan sel-sel mulut rahim. Hal ini karena pada saat usia muda sel-sel rahim masih belum matang. Maka sel – sel tersebut tidak rentan terhadap zat – zat kimia yang dibawa oleh sperma dan segala macam perubahannya. Jika belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan sel yang tumbuh tidak seimbang dengan sel yang mati, sehingga kelebihan sel ini bisa berubah sifat menjadi sel kanker (Karen Evennett, 2003)
.
2.2.7.7 Faktor perilaku
1) Berganti-ganti pasangan Pasangan seksual yang berganti – ganti juga memperbesar risiko kemungkinan terjadinya kanker leher rahim. Bisa saja salah satu pasangan seksual membawa virus HPV yang mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak yang akan mengarah ke keganasan leher rahim (Nugroho. K, 2007)
2) Hygiene alat Genetalia
Terlalu sering menngunakan antiseptik untuk mencuci vagina juga ditengarai dapat memicu kanker serviks. Oleh sebab itu, hindari terlalu sering mencuci vagina dengan antiseptic karena cuci vagina dapat menyebabkan iritasi di serviks. Iritasi ini akan merangsang terjadinya perubahan sel yang akhirnya berubah menjadi kanker. ( Rieke. P, 2006 ).



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

sensibilitas test bakteri

Sensibilitas Test

Sensibilitas test yaitu penentuan kadar obat terkecil yang dapat menghambat pertumbuhan bekteri.
Sensibilitas test pada Bakteri bertujuan untuk mengetahui obat yang paling patent/cocok terhadap bakteri penyebab penyakit, terutama bakteri penyebab penyakit kronik, kegunaan lain dari sensibilitas test ini adalah untuk mengetahui resistensi bakteri terhadap berbagai macam antibiotik.
Ada berbagai macam metode pada Sensibilitas Test , yaitu :
1.      Metode Dilusi (cair dan padat)
2.      Metode Difusi (Kirby Bauwer, Pour Plate, Sumuran)
Akan tetapi metode yang paling sering digunakan adalah Metode Difusi lempeng, karena mempunyai beberapa keuntungan, keuntungannya yaitu Sangat ekonomis, Sederhana, dan Reproduksible.

Disk Antibiotik adalah suatu kertas saring yang mengandung obat tertentu yang konsentrasinya telah diketahui.
Syarat Penggunaan Disk Antibiotik adalah :
1.      Tidak kadaluarsa
2.      Dibuang 2-3 disk sebelum digunakan
3.      Pemakaian disesuaikan antra Disk dengan jenis Bakteri
Disk Antibiotik yang kadaluarsa tidak dapat digunakan karena perubahan sifat disk akan berpengaruh pada konsentrasi obat yang terkandung pada Disk dalam menghambat pertumbuhan bakteri.

Pada Test Sensibilitas, akan ditemukan beberapa bakteri pada saat proses berlangsung, yaitu :
  1. Zona Radika
Zona radikal yaitu suatu daerah disekitar disk dimana sama sekali tidak ditenmukan adanya pertumbuhan bakteri.
  1. Zona Irradikal
Zona Irradikal yaitu suatu daerah disekitar disk, dimana pertumbuhan bakteri dihambat oleh disk antibiotik tetapi tetap dimatikan.
  1. Zona Hambatan
Zona Hambatan terjadi oleh karena bakteri tidak tumbuh pada sekitar disk akibat pengaruh dari antibiotik.
            Metode sensibilitas test :
1.      Metode Flemming
Metode flemming dilakukan untuk menentukan kepekaan kuman terhadap disk antibiotic, artinya penentuan antibiotik atau obat terkecil yang menghambat pertumbuhan bakteri invitro. 
Cara kerja: inokulasi sampel yang tersedia secara perataan pada permukaan media NA plate menggunakan kapas lidi steril,aseptis, kemudian diinkubasi pada suhu 37˚C selama 15 menit. Meletakkan disk antibiotik secara terpisah pada media menggunakan pinset steril. Inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam.
Keuntungan metode flemming adalah lebih praktis dan menghemat waktu serta bakteri tidak disolusi dulu tapi langsung diadakan uji sensitivitas, sedangkan kerugiannya adalah bakteri penyebab penyakit tidak diketahui.
2.      Metode Kirby-Bauer
Adalah uji sensitivitas menggunakan diffusi agar menggunakan teknik disc diffusion, dalam uji sensitivitas metode Kirby bauer menggunakan media selektif yaitu media Muller Hintin Agar. Mekanisme kerja metode Kirby bauer cukup sederhana yaitu :
1)      Transfer koloni bakteri uji pada media BHI cair
2)      Inkubasi pada suhu 380C selama 18 jam. Pada waktu 18 jam bakteri mengalami fase eksponensial(dimana bakteri dalam fase aktif, metabolism dan enzim yang terbentuk maksimal serta pada fase phatogenitas)
3)      Pisahkan beberapa tetes suspense pada tabung reaksi yang berbeda, tambahkan NaCl fisiologis.
4)      Masukkan lidi kapas steril ke dalam suspense tersebut dan tekan lidi kapas pada dinding tabung
5)      Ratakan lidi kapas yang di olesi susupensi ke seluruh permukaan media MHA dengan ketebalan standar 0,6 cm lalu diamkan kurang lebih 5 menit
6)      Inkubasi pada suhu 370C selama 18 jam
7)      Amati zona pertumbuhan bakteri di sekitar disc dan ukur diameter zona hambatnya, tentukan bakteri uji sensitive atau resisten terhadap antibiotik
Metode disk-difusi (Kirby-Bauer) lebih cocok untuk pengujian rutin di laboratorium klinis di mana sejumlah besar isolat yang diuji untuk kerentanan terhadap berbagai antibiotik. Sebuah plate agar secara seragam diinokulasi dengan organisme uji dan disk kertas diresapi dengan konsentrasi tetap antibiotik ditempatkan pada permukaan agar-agar. Pertumbuhan organisme dan difusi dimulai antibiotik secara bersamaan menghasilkan zona hambatan melingkar di mana jumlah antibiotik melebihi konsentrasi penghambatan. Diameter zona hambat adalah fungsi dari jumlah obat dalam disk dan kerentanan mikroorganisme.
Perbedaan metode Kirby Bauer dengan Flemming :  
A.       KIRBY BAUWER
Untuk 1 jenis Kuman
Untuk biakan murni
Untuk kuman patogen
Jenis kumsn diketahui
Suspensi bacteria harus sama dengan standar bauwer
Pembacaan hasil dari diameter zona tambahan
Yang dimatikan kuman patogen
Pasien sebagai kelinci percobaan
Dapat menentukan sensitiv dan resisten
Zona radikal
B.     FLEMING
Lebih dari 1 jenis kuman
Untuk biakan campuran
Untuk bakteri patogen dan non patogen
Jenis kuman tidak diketahui
Suspensi bakteri tidak ditentukan
Pembacaan hasil dari tepi disk ke zona tambahan
Yang dimatikan kuman patogen dan non patogen
Pasien sembuh total
Tidak dapat menentukan resisten atau sensitiv karena tidak ada standar
Zona irradikal



DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
Sumarno. 1987. Penuntun Praktikum Bakteriologi. Jogjakarta: CV. Karyono          

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS