Lady Gaga batal konser di Indonesia. Berita itu tidak hanya
heboh di Indonesia. Seluruh dunia sudah tahu. Penyanyi tenar yang kerap
mengumbar "kemolekan tubuhnya" di atas panggung itu kini jadi
pembicaraan di mana-mana.
Sejumlah media massa ternama dunia mempublikasikan penolakan
Lady Gaga untuk konser di Jakarta. FPI pun ikut tenar.
Tak kurang dua media massa besar di Inggris Telegraph dan
Dailymail memberitakan jika Lady Gaga ngotot gelar konsernya di Jakarta maka
30.000 massa dari Front Pembela Islam (FPI) akan demo menolak Lady Gaga.
"Mereka juga mengancam akan mencegat dia di
bandara," demikian The Telegraph dalam situsnya, Selasa (15/5).
Mengutip Ketua FPI Jakarta Salim Alatas yang mengatakan.
"Kami akan menghentikan dia menjejakkan kaki di tanah kami. Dia sebaiknya
tidak berani menyebar iman setannya di negeri ini (Indonesia)".
"Gayanya yang vulgar, pakaiannya seksual dan tidak
senonoh akan menghancurkan rasa anak-anak kita dari moralitas. Dia sangat
berbahaya," kata Salim.
Dalam laman berbeda, Dailymail, melansir konser Lady Gaga
diprotes ekstrimis Islam di Indonesia.
Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tulis
Dailymail memang merupakan negara moderat namun dihuni juga oleh Muslim
"garis keras" Front Pembela Islam (FPI).
Mereka mengutip Juru Bicara FPI, Munarman, yang menyebut
Lady Gaga menghina semua agama. Bahkan orang Kristen di Korea menentang dia.
Dia mempromosikan penyembahan setan.
Media ternama di Singapura, The Straitstimes dalam situsnya
menulis penolakan FPI terhadap Lady Gaga.
Situs Indianexpress juga melansir penolakan FPI yang disebut
mereka sebagai kelompok Islam garis keras di Indonesia. Ketua FPI Habib Rizieq
mengancam jika Lady Gaga konser di Indonesia.
Konser Lady Gaga di Jakarta mendapat reaksi luas. Bahkan
diberitakan sebelumnya Polda Metro Jaya tidak mengeluarkan izin konser Lady
Gaga di Jakarta karena alasan keamanan
Pro dan kontra rencana konser penyanyi asal Amerika Serikat, Lady Gaga, di Indonesia, terus menuai beragam tanggapan dari berbagai pihak. Sementara Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengatakan sampai saat ini belum ada kata final izin tidak dikeluarkan.
Pro dan kontra rencana konser Lady Gaga itu terungkap dalam dialog kerukunan beragama di Jakarta, baru-baru ini. Tokoh agama Franz Magnis Suseno yang hadir dalam acara itu, menilai, ada kecenderungan polisi takut dengan ormas radikal. Menurut dia, kontroversi kedatangan Lady Gaga bisa diatasi bila aparat tidak memiliki ketakutan terhadap kelompok radikal tertentu.
Di bagian lain, pihak promotor konser Lady Gaga, Big Daddy, masih bungkam perihal izin konser yang dianggap menjadi akar permasalahan. Sedangkan Jenderal Polisi Timur Pradopo menegaskan hingga saat ini polisi masih mengevaluasi perizinan konser Lady Gaga, dan belum ada kata final izin tidak dikeluarkan.
Kondisi itu membuat Little Monster--julukan untuk para fans Lady Gaga--jadi mengambang. Mereka belum mendapat kepastian tentang konser sang Mother Monster di Jakarta.
Sosok Lady Gaga memang selalu lekat dengan kontroversi. Sebelum terkenal sebagai penyanyi, Lady Gaga pernah muncul dalam sebuah tayangan di MTV Amerika tahun 2005. Kala itu, Stefani Germanotta yang belum menggunakan nama Lady Gaga menjadi korban keisingen tim Boiling Points MTV.
Lady Gaga dijebak dalam suasana yang menjengkelkan dengan diawasi kamera tersebunyi. Dalam boiling points, sang korban harus menahan amarah dalam jangka waktu yang ditentukan. Untuk episode ini, Lady Gaga gagal mendapatkan uang 100 dolar AS karena telanjur emosi dengan ulah pelayan restoran.(DSY)
0 komentar:
Posting Komentar