Lencana Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS


sensibilitas test bakteri

Sensibilitas Test

Sensibilitas test yaitu penentuan kadar obat terkecil yang dapat menghambat pertumbuhan bekteri.
Sensibilitas test pada Bakteri bertujuan untuk mengetahui obat yang paling patent/cocok terhadap bakteri penyebab penyakit, terutama bakteri penyebab penyakit kronik, kegunaan lain dari sensibilitas test ini adalah untuk mengetahui resistensi bakteri terhadap berbagai macam antibiotik.
Ada berbagai macam metode pada Sensibilitas Test , yaitu :
1.      Metode Dilusi (cair dan padat)
2.      Metode Difusi (Kirby Bauwer, Pour Plate, Sumuran)
Akan tetapi metode yang paling sering digunakan adalah Metode Difusi lempeng, karena mempunyai beberapa keuntungan, keuntungannya yaitu Sangat ekonomis, Sederhana, dan Reproduksible.

Disk Antibiotik adalah suatu kertas saring yang mengandung obat tertentu yang konsentrasinya telah diketahui.
Syarat Penggunaan Disk Antibiotik adalah :
1.      Tidak kadaluarsa
2.      Dibuang 2-3 disk sebelum digunakan
3.      Pemakaian disesuaikan antra Disk dengan jenis Bakteri
Disk Antibiotik yang kadaluarsa tidak dapat digunakan karena perubahan sifat disk akan berpengaruh pada konsentrasi obat yang terkandung pada Disk dalam menghambat pertumbuhan bakteri.

Pada Test Sensibilitas, akan ditemukan beberapa bakteri pada saat proses berlangsung, yaitu :
  1. Zona Radika
Zona radikal yaitu suatu daerah disekitar disk dimana sama sekali tidak ditenmukan adanya pertumbuhan bakteri.
  1. Zona Irradikal
Zona Irradikal yaitu suatu daerah disekitar disk, dimana pertumbuhan bakteri dihambat oleh disk antibiotik tetapi tetap dimatikan.
  1. Zona Hambatan
Zona Hambatan terjadi oleh karena bakteri tidak tumbuh pada sekitar disk akibat pengaruh dari antibiotik.
            Metode sensibilitas test :
1.      Metode Flemming
Metode flemming dilakukan untuk menentukan kepekaan kuman terhadap disk antibiotic, artinya penentuan antibiotik atau obat terkecil yang menghambat pertumbuhan bakteri invitro. 
Cara kerja: inokulasi sampel yang tersedia secara perataan pada permukaan media NA plate menggunakan kapas lidi steril,aseptis, kemudian diinkubasi pada suhu 37˚C selama 15 menit. Meletakkan disk antibiotik secara terpisah pada media menggunakan pinset steril. Inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam.
Keuntungan metode flemming adalah lebih praktis dan menghemat waktu serta bakteri tidak disolusi dulu tapi langsung diadakan uji sensitivitas, sedangkan kerugiannya adalah bakteri penyebab penyakit tidak diketahui.
2.      Metode Kirby-Bauer
Adalah uji sensitivitas menggunakan diffusi agar menggunakan teknik disc diffusion, dalam uji sensitivitas metode Kirby bauer menggunakan media selektif yaitu media Muller Hintin Agar. Mekanisme kerja metode Kirby bauer cukup sederhana yaitu :
1)      Transfer koloni bakteri uji pada media BHI cair
2)      Inkubasi pada suhu 380C selama 18 jam. Pada waktu 18 jam bakteri mengalami fase eksponensial(dimana bakteri dalam fase aktif, metabolism dan enzim yang terbentuk maksimal serta pada fase phatogenitas)
3)      Pisahkan beberapa tetes suspense pada tabung reaksi yang berbeda, tambahkan NaCl fisiologis.
4)      Masukkan lidi kapas steril ke dalam suspense tersebut dan tekan lidi kapas pada dinding tabung
5)      Ratakan lidi kapas yang di olesi susupensi ke seluruh permukaan media MHA dengan ketebalan standar 0,6 cm lalu diamkan kurang lebih 5 menit
6)      Inkubasi pada suhu 370C selama 18 jam
7)      Amati zona pertumbuhan bakteri di sekitar disc dan ukur diameter zona hambatnya, tentukan bakteri uji sensitive atau resisten terhadap antibiotik
Metode disk-difusi (Kirby-Bauer) lebih cocok untuk pengujian rutin di laboratorium klinis di mana sejumlah besar isolat yang diuji untuk kerentanan terhadap berbagai antibiotik. Sebuah plate agar secara seragam diinokulasi dengan organisme uji dan disk kertas diresapi dengan konsentrasi tetap antibiotik ditempatkan pada permukaan agar-agar. Pertumbuhan organisme dan difusi dimulai antibiotik secara bersamaan menghasilkan zona hambatan melingkar di mana jumlah antibiotik melebihi konsentrasi penghambatan. Diameter zona hambat adalah fungsi dari jumlah obat dalam disk dan kerentanan mikroorganisme.
Perbedaan metode Kirby Bauer dengan Flemming :  
A.       KIRBY BAUWER
Untuk 1 jenis Kuman
Untuk biakan murni
Untuk kuman patogen
Jenis kumsn diketahui
Suspensi bacteria harus sama dengan standar bauwer
Pembacaan hasil dari diameter zona tambahan
Yang dimatikan kuman patogen
Pasien sebagai kelinci percobaan
Dapat menentukan sensitiv dan resisten
Zona radikal
B.     FLEMING
Lebih dari 1 jenis kuman
Untuk biakan campuran
Untuk bakteri patogen dan non patogen
Jenis kuman tidak diketahui
Suspensi bakteri tidak ditentukan
Pembacaan hasil dari tepi disk ke zona tambahan
Yang dimatikan kuman patogen dan non patogen
Pasien sembuh total
Tidak dapat menentukan resisten atau sensitiv karena tidak ada standar
Zona irradikal



DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
Sumarno. 1987. Penuntun Praktikum Bakteriologi. Jogjakarta: CV. Karyono          

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar